Kamis, 18 Februari 2016

Teruntuk saudariku...

Assalammualaikum.


Teruntuk saudariku...

Saudariku maafkan aku, aku salah, aku salah telah menyakiti hatimu . entah apa yang telah kuperbuat terhadapmu,, sehingga membuat hatimu beku seperti itu. aku khilaf , maafkan aku.

Saudariku maafkan aku, jika aku tidak lagi membalas pesan text mu itu. jujur, aku tak ingin masalah ini bertambah besar bila aku mengikuti egoku. Aku ingin masalah ini selesai, maka dari itu aku memilih untuk diam. Aku diam, bukan berarti aku mengaku kalah atas argumenmu, aku diam agar masalah ini selesai.

Saudariku, kamu salah, kamu salah menganggap aku tidak tulus untuk meminta maaf. kamu salah jika mengira, aku minta maaf hanya karena takut UN. tidak! tidak saudariku! Jujur, sudah sejak lama aku ingin menyampaikan kata "maaf" ini, tapi aku tak berani, aku takut, aku takut kau tak hiraukan aku. berbulan-bulan aku menyiapkan hatiku, menyiapkan kata-kata, menyusun keberanian untuk menyampaikan nya kepadamu. maafkan aku jika ternyata ini semua terlalu 'telat' bagimu...

Saudariku, aku tak seburuk yang kau ucapkan. ya memang, aku mengaku apa yang aku lakukan terhadapmu itu sangat salah, maafkan aku. ada alasan kuat mengapa aku tidak menyukaimu. dan bukankah waktu itu kau bertanya apa salahmu terhadap ku, sehingga aku seperti itu? kumohon intropeksi lah, ingatlah hal apa yang telah kau perbuat terhadapku. sungguh, aku tidak akan memulai jika tidak ada yang memulai duluan. saudariku, bukankah Allah ta'ala telah berfirman dalam Al-Qur'an? , aku yakin pasti kau sudah tau tentang itu.

Allah berfirman dalam Surah Al-Hujurat(49) : 12
"hai orang - orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang"
(Surah Al-Hujurat(49) : 12)

Saudariku , maafkan aku , bukan maksudku untuk mengguruimu, aku hanya ingin mengingatkanmu.

Saudariku, sungguh, awalnya aku tidak mengenalmu, hanya mengetahuimu. Saudariku mengapa kau bersikap seperti itu?. mengapa kau menganggap bahwa aku merebut kebahagianmu? . izinkan aku menjelaskannya kepadamu, kau tidak bisa membenarkan pengakuan hanya dari satu pihak. Saudariku, aku tidak merebut nya darimu. dia lah yang datang kepadaku dan berkata bahwa semua nya telah 'usai' , aku sudah tanyakan dia 2 kali pada saat itu, dan jawabannya sama, bahwa semuanya telah 'usai'. saudariku, janganlah kau salah faham lagi tentangku, sungguh, aku tak seburuk yang kau ucapkan. Sekali lagi, maafkan aku...

Saudariku, izinkan aku memberi nasehat kepadamu. Janganlah kamu menganggap dirimu lah yang seakan-akan paling terpuruk, lihatlah kebawah, bandingkan masalahmu dengan masalah mereka yang lebih rumit.

dan bukankah dibalik cobaan & masalah pasti ada hikmah nya?. petiklah hikmah yang kita dapat dari kejadian ini :).


Wassalammualaikum.

0 komentar:

Posting Komentar