THE
HUMANITIES
istilah The Humanities berasal dari bahasa
Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined).
Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan
bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia bisa menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu The Humanities di samping tidak meninggalkan
tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi
sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat.
Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain,
seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Kesenian adalah bagian dari budaya dan
merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam
jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia,
kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma
untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Macam-Macam Seni
1. Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
a)Seni Rupa Murni
·
Seni Lukis
·
Seni Grafis
·
Seni Patung / Seni
Pahat
·
Seni Instalasi
·
Seni Pertunjukan
·
Seni Keramik
b)Seni rupa terapan
·
Desain
·
Arsitektur
·
Desain grafis desain
komunikasi visual
·
Desain interior
·
Desain busana
·
Desain produk
c) Kriya
·
Kriya tekstil
·
Kriya kayu
·
Kriya kramik
·
Kriya rotan
2. Seni Musik
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa
sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang
dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
3. Seni Teater
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa
Perancisthéâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang
berarti "tempat untuk menonton". Teater adalah istilah lain dari
drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan
teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar,
penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater
disebut prose teater atau disingkat berteater.
4. Seni Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan
di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan,
maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur
gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari
berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.
Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari
kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan
pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.
B. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KESENIAN
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang
berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi,
manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga
perwujudan kesenian yang kompleks.
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia
adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati
keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk
dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari
agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
C.
HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN KEINDAHAN SENI
Segala kebaikan dan keindahan merupakan hal yang
diberikan Tuhan terhadap alam, dan manusia adalah satu-satunya mahluk hidup
ciptaan-Nya yang mampu merasakan keindahan baik yang ada di alam maupun yang
tidak tampak (khayal) menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetis layaknya
keindahan tersebut.
Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya
sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang
bersifat abstrak sehingga keindahan menjadi dorongan yang bagi mahluk memiliki
pemikiran untuk menciptakannya. Kita tak dapat berpaling dari hal tersebut,
seni akan mempengaruhi pikiran pembuat dan yang melihatnya sehingga terjadi
pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap
seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang
mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dan lain-lain.
D.
HUBUNGAN
ANTARA FILSAFAT DAN MANUSIA
1. Manusia
dan Filsafat
Karena manusia itu memiliki akal
pikiran yang senantiasa bergolak dan berfikir, dan kerena situasi dan kondisi
alam dimana dia hidup selalu berubah-ubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa
penting bahkan dasyat, yang kadang-kadang dia tidak kuasa untuk menenteng dan
menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, temenung, memikirkan segala hal
yang terjadi disekitar dirinya. Dipandangnya tanah tempat dia berpijak, diliatnya
bahwa segala sesuatu tumbuh diatasnya, berkembang, berbuah,dan melimpah ruah.
Di dalam sejarah umat manusia,
setelah kemampuan intelektual dan kemakmuran manusia meningkat tinggi, maka
tampillah manusia-manusia unggul merenung dan memikir, menganalisa, membahas
dan mengupas berbagai problema dan permasalahan hidup dan kehidupan, sosial
masyarakat, alam semesta, dan jagad raya. Maka lahirlah untuk pertama kalinya
filsafat dalam periode pertama, selanjutnya filsafat alam periode dua, lalu
sophisme, kemudian filsafat klasik yang bermula kurang lebih enam abad sebelum
Masehi.
Proses kehidupan umat manusia di
abad kedua puluh ini, semuanya perubahan-perubahan yang drastis. Kebangunan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah mendorong proses kehidupan umat manusia
diatas permukaan planet bumi ini ratusan tahun lebih maju dari abad-abad
sebelumnya. Dua kali perang dunia telah merubah status permukaan bumi secara
drastis. Kemajuan teknologi telah mendekatkan jarak bumi yang jauh menjadi dekat sekali, seperti
di sebelah rumah saja. Apa yang terjadi
di sutau negara pada detik ini dan saat ini juga telah diketahui oleh negara-negara
lain di dunia ini. Jadi untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat sudah jelas sistem pendidikan, teori pendidikan,
dan filsafat pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dunia
sekarang ini. Sistem pendidikan, teori pendidikan, filsafat pendidikan dan
peralatan pendidikan tradisional sudah jelas.
2.
Kedudukan Filsafat Dalam Kehidupan Manusia
Untuk memberikan gambaran bagaimana
kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia maka terlebih dahulu diungkapkan
kembali pengertian filsafat. Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Jadi
seorang filosof adalah orang yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang
mendorong manusia itu sendiri untuk menjadi orang yang bijaksana. Dalam arti
lain, filsafat didefinisikan sebagai suatu pemikiran yang radikal dalam arti
mulai dari akarnya masalah sampai mencapai kebenaran melalui tahapan pemikiran.
Oleh karena itu seorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara
sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama adalah terhadap
dirinya sendiri.
Filsafat dalam coraknya yang
religius bukanlah berarti disamakan dengan agama atau pengganti kedudukan
agama, walaupun filsafat dapat menjawab segala pertanyaan atau soal-soal yang
diajukan. Kedudukan agama sebagai pengetahuan adalah lebih tinggi daripada
filsafat karena didalam agama masih ada pengetahuan yang tak tercapai oleh budi
biasa dan hanya dapat diketahui karena diwahyukan.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah:
1.
Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan
tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
2.
Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan itu,
maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia. Pedoman itu mengenai
segala sesuatu yang terdapat disekitar manusia sendiri seperti kedudukan dalam hubungannya
dengan yang lainnya. Kita juga mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia
meliputi akal, rasa dan kehendak. Dengan akal, filsafat memberikan pedoman
hidup untuk berfikir guna memperoleh pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak maka
filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk.
Uraian mengenai filsafat sebagaimana
yang telah dibahas sebelumnya kiranya akan banyak memberikan gambaran dan
kemudian dalam memahami lapangan pendidikan dan filsafat pendidikan kemudian.
Dan munculnya filsafat pendidikan sebagai suatu ilmu baru setelah tahun 1900-an
tiada lain adalah sebagai akibat adanya hubungan timbal-balik antara filsafat
dan pendidikan, untuk memecahkan dan menjawab persoalan-persoalan pendidikan
secara filosofis.
Dan uraian mengenai filsafat sebelumnya akan terasa lebih penting lagi
karena hubungan antara filsafat dan pendidikan tidak hanya sekedar biasa
melainkan hubungan yang bersifat keharusan.
Sumber :