Minggu, 22 Januari 2017

The Humanities



THE HUMANITIES
istilah The Humanities berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu The Humanities di samping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).

A.   KESENIAN
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Macam-Macam Seni
      1. Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
       a)Seni Rupa Murni
·         Seni Lukis
·         Seni Grafis
·         Seni Patung / Seni Pahat
·         Seni Instalasi
·         Seni Pertunjukan
·         Seni Keramik
      b)Seni rupa terapan
·         Desain
·         Arsitektur
·         Desain grafis desain komunikasi visual
·         Desain interior
·         Desain busana
·         Desain produk
     c) Kriya
·         Kriya tekstil
·         Kriya kayu
·         Kriya kramik
·         Kriya rotan

      2. Seni Musik
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
3. Seni Teater
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancisthéâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton". Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater.  
     4. Seni Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.


      B. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KESENIAN
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.

       C.    HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEINDAHAN SENI
Segala kebaikan dan keindahan merupakan hal yang diberikan Tuhan terhadap alam, dan manusia adalah satu-satunya mahluk hidup ciptaan-Nya yang mampu merasakan keindahan baik yang ada di alam maupun yang tidak tampak (khayal) menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetis layaknya keindahan tersebut.
Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang bersifat abstrak sehingga keindahan menjadi dorongan yang bagi mahluk memiliki pemikiran untuk menciptakannya. Kita tak dapat berpaling dari hal tersebut, seni akan mempengaruhi pikiran pembuat dan yang melihatnya sehingga terjadi pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dan  lain-lain.

       D.    HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN MANUSIA

1.      Manusia dan Filsafat
            Karena manusia itu memiliki akal pikiran yang senantiasa bergolak dan berfikir, dan kerena situasi dan kondisi alam dimana dia hidup selalu berubah-ubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa penting bahkan dasyat, yang kadang-kadang dia tidak kuasa untuk menenteng dan menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, temenung, memikirkan segala hal yang terjadi disekitar dirinya. Dipandangnya tanah tempat dia berpijak, diliatnya bahwa segala sesuatu tumbuh diatasnya, berkembang, berbuah,dan melimpah ruah.
            Di dalam sejarah umat manusia, setelah kemampuan intelektual dan kemakmuran manusia meningkat tinggi, maka tampillah manusia-manusia unggul merenung dan memikir, menganalisa, membahas dan mengupas berbagai problema dan permasalahan hidup dan kehidupan, sosial masyarakat, alam semesta, dan jagad raya. Maka lahirlah untuk pertama kalinya filsafat dalam periode pertama, selanjutnya filsafat alam periode dua, lalu sophisme, kemudian filsafat klasik yang bermula kurang lebih enam abad sebelum Masehi.
            Proses kehidupan umat manusia di abad kedua puluh ini, semuanya perubahan-perubahan yang drastis.  Kebangunan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong proses kehidupan umat manusia  diatas permukaan planet bumi ini ratusan tahun lebih maju dari abad-abad sebelumnya. Dua kali perang dunia telah merubah status permukaan bumi secara drastis. Kemajuan teknologi telah mendekatkan jarak  bumi yang jauh menjadi dekat sekali, seperti di sebelah rumah saja.  Apa yang terjadi di sutau negara pada detik ini dan saat ini juga telah diketahui oleh negara-negara lain di dunia ini. Jadi untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sudah jelas sistem pendidikan, teori pendidikan, dan filsafat pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dunia sekarang ini. Sistem pendidikan, teori pendidikan, filsafat pendidikan dan peralatan pendidikan tradisional sudah jelas.



2.      Kedudukan Filsafat Dalam Kehidupan Manusia
            Untuk memberikan gambaran bagaimana kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia maka terlebih dahulu diungkapkan kembali pengertian filsafat. Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Jadi seorang filosof adalah orang yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang mendorong manusia itu sendiri untuk menjadi orang yang bijaksana. Dalam arti lain, filsafat didefinisikan sebagai suatu pemikiran yang radikal dalam arti mulai dari akarnya masalah sampai mencapai kebenaran melalui tahapan pemikiran. Oleh karena itu seorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama adalah terhadap dirinya sendiri.
            Filsafat dalam coraknya yang religius bukanlah berarti disamakan dengan agama atau pengganti kedudukan agama, walaupun filsafat dapat menjawab segala pertanyaan atau soal-soal yang diajukan. Kedudukan agama sebagai pengetahuan adalah lebih tinggi daripada filsafat karena didalam agama masih ada pengetahuan yang tak tercapai oleh budi biasa dan hanya dapat diketahui karena diwahyukan.
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah:
            1.      Memberikan pengertian  dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
            2.      Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia. Pedoman itu mengenai segala sesuatu yang terdapat disekitar manusia sendiri seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lainnya. Kita juga mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa dan kehendak. Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak maka filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk.
          Uraian mengenai filsafat sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya kiranya akan banyak memberikan gambaran dan kemudian dalam memahami lapangan pendidikan dan filsafat pendidikan kemudian. Dan munculnya filsafat pendidikan sebagai suatu ilmu baru setelah tahun 1900-an tiada lain adalah sebagai akibat adanya hubungan timbal-balik antara filsafat dan pendidikan, untuk memecahkan dan menjawab persoalan-persoalan pendidikan secara filosofis.

0 komentar:

Posting Komentar