Senin, 29 Februari 2016

Mengagumi-mu (2)

keajaiban itu .... seiring berjalan nya waktu , telah datang . 
kita punya cerita.
kamu ingat kejadian itu? kejadian konyol dan memalukan. bunga edelweis dan kuda coklat yang menjadi saksi bisu akan kejadian itu.

malu sekali rasanya , perkenalan kita dibuka dengan kejadian konyol itu . aku malu , aku tak mau melihatmu lagi. aku takut , aku takut kamu teringat akan kejadian itu , bila kamu melihatku .

itulah sebabnya , aku selalu menghindar bila akan berpapasan denganmu, mulai saat itu.

****
tak terasa, kita sudah menjadi kakak tertua di SMA ini, lagi - lagi kelasmu dan kelasku terpisah jauh , namun letaknya berbalik, aku diatas. entah kenapa di tahun ini , kita sering bertemu...

aku tak menyangka bahwa akhirnya kamu mengenaliku , meski dengan kejadian yang tidak aku harapkan.

hai Ta, akhir - akhir ini.... aku teringat denganmu .
kita sering bertemu , kamu melihatku , hanya melihatku , aku pun melihatmu . ingin kusapa dirimu , namun aku malu. ntah apa yang juga kau pikirkan , sikapmu sama dengan sikapku , ragu - ragu untuk menyapa , yang akhirnya kita hanya saling melihat satu sama lain tanpa menyapa.

 .......

siang itu , di depan kelasmu , aku menemui teman baik ku . aku melihatmu , duduk di koridor dimana saat pertama kali aku berpapasan denganmu . kamu dengan gaya khasmu, berbalut seragam ekskul mu , duduk sambil menaruh siku mu di atas paha .

saat aku berbicara dengan temanku, aku merasa kamu memperhatikanku , ntahlah itu hanya sebuah perasaan atau emang kenyataan , aku tak tau , karena aku tak berani melihat kearah mu untuk memastikannya pada saat itu, dan yang pasti.... kau telah berhasil membuat aku grogi setengah mati.

.......

Ta , kamu ingat waktu di ruang guru? itulah pertama kalinya kamu mengajak ku berbicara duluan . hal yang wajar. karena pada saat itu , kamu hanya sebatas memberitahu ku tentang tes praktek .

.......

ntah kenapa , setiap kejadian yang aku alami ,bersangkutan dengamu . aku selalu menikmati nya , terekam dengan jelas di memori otak ku . mungkin hanya aku yang merekam nya , sedangkan kamu tidak. itu wajar. karena kamu tak tau apa yang aku rasakan.

sebulan lagi kita UN , dan itu artinya , sebentar lagi kita lulus , aku dan kamu akan berpisah , demi menggapai impian masing - masing.
Mungkin perasaan kagumku terhadap mu , tidak akan pernah tersampaikan :) hanya akan menjadi kenangan pribadi dihatiku.


........

Senin, 22 Februari 2016

Pergilah...

Mengapa merelakanmu sesulit ini? ntah mantra apa yang telah kau tiupkan padaku . 
sudah jelas bahwa kau salah , tak sesuai dengan kriteria ku , dan kau tak mau membantu ku mencari tau siapa pelaku nya .

tetapi , mengapa hatiku tetap buta ? , aku tak bisa mengecap mu 'jelek' meski yang kau lakukan sudah jelas. bodoh? ya sangat bodoh!. aku heran , mengapa melupakanmu sangat sulit .

mungkin...
terlalu banyak kenangan dan waktu yang telah terukir di hatiku. senyummu , tawamu , sedih mu , masih teringat jelas di fikiranku.

apa kau tak sadar? apa yang telah kau lakukan? kau membekukan hatiku! kau mengukir nama dan kenangan mu terlalu dalam. tak taukah engkau? betapa sulitnya menyembuhkan luka ini? mengobatinya setiap hari dengan harapan - harapan baik di masa depan , dengan meyakinkan diri bahwa hukum 'tanam tuai' pasti ada . 
kuaikui.... menyembuhkan luka ini sangatlah tidak mudah.

aku mohon bantu aku . aku tidak bisa bila hanya mengandalkan harapan-harapan baik , dan meyakinkan diri bahwa hukum 'tanam tuai' pasti ada. aku tak bisa. 

tolong.... pergilah sejauh mungkin , jangan kembali ke hadapan ku , bawa dirimu beserta kenangan - kenangan itu pergi dari hadapanku . 

sungguh, aku sangat lelah . aku tak bisa setiap hari hidup di dalam kebohongan. bibir ku tersenyum , tetapi hatiku tidak. wajahku ceria , tetapi hatiku tidak. aku lelah.

tolonglah , aku bukanlah seorang aktris yang mampu bersandiwara dengan baik . aku hanya seorang gadis biasa yang ingin hidup tenang . sudah cukup , luka yang kau beri . kau berhasil , kau tidak perlu repot membuatku sekarat! . karena sekarang aku sudah sekarat...

Minggu, 21 Februari 2016

aku lelah, aku ingin pergi dari ini semua ..... akan kulewati 'jalan' yang susah ditempuh demi menggapai itu , walau akan ada banyak kelokan yang menunggu ku di depan sana.

sedikit demi sedikit , aku mulai berjalan di 'jalan' itu . sedikit demi sedikit , ku susun bekal untuk di final nanti . sedikit demi sedikit ku tata mental dan fisik ku , untuk di final nanti.

sungguh, ini semua sangat berat . aku sudah setengah jalan , hampir ku memasuki kawasan 'jalan' itu .
aku terjatuh , aku tergelincir karena tidak berhati-hati . ada yang menolongku , meski hanya 2 orang . mereka memperingatkan ku, bahwa dibawah sana ada 'jurang' dan mereka yakin kalau aku tidak bisa melewatinya. 

mereka menyuruhku kembali , tidak usah meneruskannya. aku bimbang. jujur, ingin sekali aku melewati jurang itu , agar pencapaian ku berhasil. tapi aku takut , karena mereka yakin bahwa aku akan terjatuh. apa yang harus ku perbuat? menuruti kata mereka?

ah, ini sungguh berat bagiku , aku sudah setengah jalan . aku ingin meneruskannya hingga tuntas. tapi jika aku meneruskannya , itu berarti aku akan bertemu dengan jurang itu . aku takut. aku takut , aku tidak bisa melewati nya , aku takut kalau aku akan terjatuh lagi. 

ya Allah tolong aku , tolong aku melewati jurang itu , agar aku dapat mencapainya...

Jumat, 19 Februari 2016

Mengagumi-mu

2,5 tahun yang lalu
pada hari itu , siang hari itu , adalah pertemuan kita yang pertama kali . tak sengaja aku berpapasan denganmu di koridor sekolah , di depan kelasmu...

kamu berjalan dengan gayamu yang khas, penuh semangat , selalu ramah, dan murah senyum.
mungkin kamu tidak menyadari bahwa pertemuan itu, akan menjadi sejarah di hatiku.

sering sekali, aku melihat dirimu berlalu - lalang di koridor sekolah , membawa map , berbincang dengan anggota organisasi lain. aku tak heran dengan segala aktivitas mu yang seperti itu.

bila akan ada acara penting di sekolah , kamu selalu ikut berpatisipasi di dalamnya ,dan ini akan membuat mu sering berlalu - lalang . hingga aku tau , di koridor sekolah lah, dimana tempat untuk menemukanmu.

tepat jam 10 , aku selalu menyempatkan diriku , melewati depan kelasmu, hanya untuk melihatmu , meski dari jauh....
ingin sekali rasanya, aku menghampirimu , memperkenalkan diriku kepadamu.
namun, itu tidak mungkin . siapalah aku? aku bukanlah siswi yang penuh akan prestasi sepertimu ,aku bukanlah siswi yang aktif sepertimu. aku hanya siswi biasa yang mengagumi mu dalam diam.

aku selalu berharap ,bahwa.... suatu saat nanti kita bisa saling kenal.

 ****

waktu cepat berlalu , aku bukanlah lagi siswi baru di SMA itu . sekarang aku punya adik kelas .
aku senang , karena aku fikir kelas kita akan satu koridor . 
tapi..... ternyata tidak . aku di bawah , sedangkan kamu diatas. 

jarang sekali , aku berpapasan denganmu sejak saat itu. aku rindu masa-masa itu . masa - masa dimana aku selalu mencuri waktu dan tempat , hanya untuk melihatmu. 
sekarang tak ada lagi koridor itu , koridor yang selalu menghibur hatiku , koridor tempat aku menemukanmu.

sesekali, pernah aku berpapasan denganmu di kantin. tapi , kamu masih saja belum mengenaliku. 
aku lelah , aku lelah akan diamku. ingin sekali rasanya , aku memberi tau mu , bahwa ada aku. 
tapi.... aku tak seberani itu . aku hanya bisa menunggu keajaiban datang kepadaku . berharap , kamu mengetahui ku , mengenaliku , dan sadar akan kehadiranku. 


ya , aku sungguh pengecut dalam hal ini , dan aku tak mahir dalam hal ini.


...........

Kamis, 18 Februari 2016

Teruntuk saudariku...

Assalammualaikum.


Teruntuk saudariku...

Saudariku maafkan aku, aku salah, aku salah telah menyakiti hatimu . entah apa yang telah kuperbuat terhadapmu,, sehingga membuat hatimu beku seperti itu. aku khilaf , maafkan aku.

Saudariku maafkan aku, jika aku tidak lagi membalas pesan text mu itu. jujur, aku tak ingin masalah ini bertambah besar bila aku mengikuti egoku. Aku ingin masalah ini selesai, maka dari itu aku memilih untuk diam. Aku diam, bukan berarti aku mengaku kalah atas argumenmu, aku diam agar masalah ini selesai.

Saudariku, kamu salah, kamu salah menganggap aku tidak tulus untuk meminta maaf. kamu salah jika mengira, aku minta maaf hanya karena takut UN. tidak! tidak saudariku! Jujur, sudah sejak lama aku ingin menyampaikan kata "maaf" ini, tapi aku tak berani, aku takut, aku takut kau tak hiraukan aku. berbulan-bulan aku menyiapkan hatiku, menyiapkan kata-kata, menyusun keberanian untuk menyampaikan nya kepadamu. maafkan aku jika ternyata ini semua terlalu 'telat' bagimu...

Saudariku, aku tak seburuk yang kau ucapkan. ya memang, aku mengaku apa yang aku lakukan terhadapmu itu sangat salah, maafkan aku. ada alasan kuat mengapa aku tidak menyukaimu. dan bukankah waktu itu kau bertanya apa salahmu terhadap ku, sehingga aku seperti itu? kumohon intropeksi lah, ingatlah hal apa yang telah kau perbuat terhadapku. sungguh, aku tidak akan memulai jika tidak ada yang memulai duluan. saudariku, bukankah Allah ta'ala telah berfirman dalam Al-Qur'an? , aku yakin pasti kau sudah tau tentang itu.

Allah berfirman dalam Surah Al-Hujurat(49) : 12
"hai orang - orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang"
(Surah Al-Hujurat(49) : 12)

Saudariku , maafkan aku , bukan maksudku untuk mengguruimu, aku hanya ingin mengingatkanmu.

Saudariku, sungguh, awalnya aku tidak mengenalmu, hanya mengetahuimu. Saudariku mengapa kau bersikap seperti itu?. mengapa kau menganggap bahwa aku merebut kebahagianmu? . izinkan aku menjelaskannya kepadamu, kau tidak bisa membenarkan pengakuan hanya dari satu pihak. Saudariku, aku tidak merebut nya darimu. dia lah yang datang kepadaku dan berkata bahwa semua nya telah 'usai' , aku sudah tanyakan dia 2 kali pada saat itu, dan jawabannya sama, bahwa semuanya telah 'usai'. saudariku, janganlah kau salah faham lagi tentangku, sungguh, aku tak seburuk yang kau ucapkan. Sekali lagi, maafkan aku...

Saudariku, izinkan aku memberi nasehat kepadamu. Janganlah kamu menganggap dirimu lah yang seakan-akan paling terpuruk, lihatlah kebawah, bandingkan masalahmu dengan masalah mereka yang lebih rumit.

dan bukankah dibalik cobaan & masalah pasti ada hikmah nya?. petiklah hikmah yang kita dapat dari kejadian ini :).


Wassalammualaikum.