MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Dalam dunia sosiologi
manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,yang berarti walaupun
keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia
menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Secara sederhana hubungan
antara manusia dengan kebudayaan, ketika manusia sebagai perilaku
kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia.
A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia
di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak
segi.
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Pengertian Manusia menurut para ahli
a. Paula J. C. & Janet W. K.
Manusia
merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi,
mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan,
serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional
dengan berbagai kemungkinan.
b. Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Manusia
adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan
menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan
kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
c. Kees Bertens
Manusia
adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk apapun.
d. Upanisads
Manusia
merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman),
pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
e. Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia
adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia disebut bhineka karena ia
mempunyai jasmai dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena hanya berupa satu
benda / barang saja.
f. Abineno J. I
Manusia
adalah “tubuh yang dilengkapi dengan jiwa / berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang
berada atau pun yang terbungkus di dalam sebuah tubuh / badan yang fana / tidak
nyata”.
g. Sokrates
Manusia
adalah makhluk hidup yang memiliki dua kaki, yang tidak berbulu, dan memiliki
kuku datar berukuran lebar.
h. I Wayan Watra
Manusia
merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias dinamika yaitu cipta, karsa,
dan rasa.
i. Erbe Sentanu
Manusia
merupakan makhluk sebaik – baiknya yang diciptakan oleh Tuhan. Bahkan, dapat
dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan
dengan makhluk citaannya yang lain.
j. Agung. P. P.
Manusia
dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, yang
tersusun atas kesatuan fisik, ruh / jiwa, dan akal pikiran yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan lingkungannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas ,kita akan
mencoba menerangkan siapa manusia itu dari unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk
menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait,
yaitu:
a. Jasad :
badan kasar manusia yang dapat kita lihat, diraba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
b. Hayat :
mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh :
bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
d. Nafs : dalam
pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri. (Asy’arie,
1992 hal : 62-84)
2.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga
unsur, yaitu:
a. Id,
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.
Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, sering
disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan
saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip
realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
c. Super ego,
merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima
tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
(freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
B. HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
Jiwa
terdapat di dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak
tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke
asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang
ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selanjutnya adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan
perasaan rohani.
Perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan
terdapat pada manusia atau binatang.
Perasaan
rohani adalah perasaan yang luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
1) Perasaan
intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2) Perasaan
estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3) Perasaan
etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4) Perasaan
diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari
yang lain.
5) Perasaan
sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6) Perasaan
religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk
hayati yang budayawi
Sebagai
makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau
faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi
biologisnya, dan sebagainya.
Sebagai
makhluk budayawi dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan,
psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat
dengan lingkuangan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan
bekerja dan kerkarya.
Hidup
manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan
kehidupan estetis, manusia mampu menangkap duni sekitarnya sebagai dunia yang
mengagumkan dari mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian
yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam
tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan
diperetanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan.
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata
kebudayaan berasal dari kata budhayah dalam bahasa sansekerta yang berarti budi
atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang
berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai
“segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan
untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala
usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam
lingkungannya”. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang
dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang
merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (keesing, jilid I,1989: hal 68)
Pengertian
Kebudayaan Menurut Para Ahli dalam Negeri (Indonesia)
Selain dari
pengertian diatas, terdapat beberapa definisi kebudayaan yang dikemukakan oleh
para ahli antara lain sebagai berikut.
a)
Koentjaraningrat ,Kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
b)
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi, Kebudayaan
berarti semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
c)
Ki Hajar Dewantara, Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa
pengertian kebudayaan adalah buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup
dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertip dan damai.
d)
Drs. Mohammad Hatta, Menurutnya
pengertian kebudayaan adalah ciptaan hidu pdari suatu bangsa.
e)
R. Seokmono, Pengertian kebudayaan menurut R. Soekmono adalah
segala hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran
dan dalam penghidupan.
f)
Parsudi Suparlan, Menurut Pasudi Suparlan, bahwa
pengertian kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Luar
Negeri
a) Kluckhohn dan Kelly, kebudayaan semua rancangan hidup
yang tercipta secara historis, baik yang tersurat maupun yang tersirat,
rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial
untuk perilaku manusia.
b) E.B. Taylor, Pengertian kebudayaan menurut E.B.
Taylor bahwa arti kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
c) Nostrand, Menurut Nostrand, kebudayaan adalah
sebagai sikap dan kepercayaan, cara berfikir, berperilaku, dan mengingat
bersama oleh anggota komunitas tersebut.
d) Bounded et. Al, Menurutnya, pengertian kebudayaan
adalah hal-hal yang berbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu.
e) Sir Edwards B Tylor, Pengertian kebudayaan menurut Sir
Edwards B. Tylor bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da
segala sesuatu yang dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis.
D. SIFAT HAKIKAT KEBUDAYAAN
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari
sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat
Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa
karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat
timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah
melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang
ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat
kebudayaan sebagai berikut.
·
Kebudayaan
terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
·
Kebudayaan
telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
·
Kebudayaan
diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
·
Kebudayaan
mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan
yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan
tindakan-tindakan yang diizinkan.
E. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Ketika melakukan kunjungan ke luar
daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan
tujuh aspek budaya dalam masyarakat yang kita kunjungi tersebut, yaitu :
1) Sistem bahasa
2) Sistem peralatan hidup dan teknologi
3) Sistem ekonomi dan mata pencaharian
hidup
4) Sistem kemasyarakatan dan organisasi
sosial
5) Ilmu pengetahuan
6) Kesenian
7) Sistem kepercayaan, atau agama
Ketujuh hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya
yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Gazalba, 1989:
10)., disebut sebagai 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal (Culture
Universals).
Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan
dalam setiap keadaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan
perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara eksistensi
diri dan kelompoknya.
Cultural Activity
Untuk kepentingan ilmiah dan memudahkan identifikasi,
para sarjana membagi ketujuh kebudayaan universal tersebut ke alam unsur-unsur
kebudayaan yang lebih kecil. Ralph Linton misalnya, ia membagi cultural
universal tersebut ke dalam sub-sub tertentu yang disebut cultural activity
atau kegiatan budaya.
Pada sistem bahasa, kegiatan budaya mecakup bahasa
lisan atau tulian. Pada sistem peralatan hidup dan teknologi-baik modern maupun
tradisional, tercakup alat-alat rumah tangga, perumahan, senjata, teknologi
komunikasi, dan banyak lagi.
Pada sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup,
kegiatan budaya mencakup pertanian, peternakan, sistem produksi, perbankan, dan
sebagainya.
Pada sistem kemasyarakatan, kegiatan budayanya
meliputi tata kekerabatan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, tata
hukum, perkawinan, dan lainnya.
Pada sistem kesenian, bagian-bagian kecil semacam seni
tari, seni musik, seni suara, seni pahat, dan seni lukis, termasuk ke dalam
kegiatan budayanya. Adapun pada sistem keagamaan, kegiatan budayanya mencakup
ritual ibadah, kitab suci, dan lainnya.
UNSUR
KEBUDAYAAN ASING
Proses
akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia sudah terjadi pada bangsa
atau umat-umat terdahulu. Di mana ada kebudayaan yang dibawa bisa dengan
mudah diterima oleh masyarakat setempat, namun ada juga yang ditolak.
Parahnya
ada juga sebagian sekelompok individu yang tetap tidak mau menerima kebudayaan
asing, meskipun kebanyakan kelompok individu di sekelilingnya
telah menjadikan kebudayaan asing tersebut bagian dari kebudayaannya.
Biasanya,
unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah sebagai berikut.
- Unsur kebudayaan kebendaan, misalnya alat peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.
- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat.
Sedangkan
unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah sebagai
berikut.
- Unsur yang menyangkut mengenai sistem kepercayaan. Contohnya seperti falsafah hidup, ideologi, dan yang lainnya.
- Unsur-unsur yang dipelajari pada tahapan pertama proses sosialisasi. Contohnya adalah nasi. Nasi adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia yang susah sekali untuk dirubah dengan makanan pokok lainnya.
F. PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP
KEHIDUPAN MANUSIA
terdapat
tiga wujud kebudayaan, yaitu :
1. Wujud Pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma,
peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak,
berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu
hidup;
2. Aktifitas
Kelakuan Berpola Manusia Dalam Masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas
manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang
lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat
kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret;
3. Wujud
fisik, merupakan
seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam
masyarakat.
Adapun adat kebudayaan yang
diwariskan pada generasi selanjutnya pasti melewati proses belajar, dengan
demikian kebudayaan selalu diteruskaan dari waktu kewaktu.
Nilai dasar dalam kebudayaan,
diantaranya:
·
Nilai Teori : Hakikat
penemuan kebenaran melalui berbagai metode seperti nasionalisme, empirisme dan
metode ilmiah.
·
Nilai Ekonomi : Mencakup
dengan kegunaan berbagai benda dalam memenuhi kebutuhan manusia.
·
Nilai Estetika : Nilai
yang berhubungan dengan keindahan dan segi-segi artistic yang menyangku
tbentuk, harmoni dan wujud kesenian lainnya yang memberikan kenikmatan pada
manusia.
·
Nilai Social : Nilai
yang berorientasi pada hubungan antara manusia dan penek segi- segi
kemanusiaan yang luhur
·
Nilai Politik : Nilai
yang berpusat pada kekuasaan dan pengaruh baik dalam kehidupan masyarakat
maupun didunia politik.
· Nilai Agama : Nilai yang
beorientasi pada penghayatan yang bersifat mistik dan transedental dalam usaha
manusia untuk mengerti dan member arti bagi kehadirannya dimuka bumi
Contoh-Contoh Hubungan Antara
Manusia dengan Kebudayaan :
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar ,sedangkan di Lampung pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value).
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama.
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi.
Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh
lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Sumber
:
http://camagun.blogspot.co.id/2015/07/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan.html
0 komentar:
Posting Komentar